aku mencintaimu dalam diam

copas from Sabrina Herdidestiamurti Notes

dikutip dari novel: kepada cinta. banyak yang dipotong, karna aslinya panjang banget :')


Ah, Hunny....
Terkadang, aku menyesali, kenapa itik buruk rupa sepertiku menginginkan elang yang terbang anggun di angkasa sepertimu untuk berada di sisiku? Meski kau tak pernah merendahkanku, tetap saja segala keterbatasanku menghalangiku untuk meraihmu. Sementara itu, kau bisa memperoleh seseorang yang hampir sempurna untuk melengkapi setengah bagian dari dien-mu.
Kisah cintaku memang hanya mengulang jutaan kisah cinta yang terjadi di dunia yang telah begitu renta ini. Aku menyadari perasaanku justru setelah kita berpisah. Dongeng klasik. Namun, tetap saja membingungkan setiap tokoh cerita yang mengalaminya. Oh, alangkah sederhananya hidup, hanya mengulang sejarah dari masa ke masa. Tapi, alangkah rumitnya manusia, hanya untuk mengekspresikan kasih sayang saja harus melalui banyak tahap dalam pikiran. Terkadang, mereka menyiksa diri dengan diam dan menyerah, bertanya-tanya di manakah keberanian akan ditemukan.
Sering juga aku menyangsikan bahwa gelombang perasaan yang menderaku ini adalah cinta.Benarkah aku mencintaimu? Lalu, dimana rasa ini bersembunyi pada waktu pertama kali kita bertemu? Tak ada rindu ingin bertemu, tak ada debaran keras jantung saat melihatmu tersenyum, tak kutemukan namamu dimana-mana. Bahkan, kau tak hadir dalam mimpi-mimpiku saat itu. Bertahun-tahun setelah kita berpisah, aku terbangun di suatu pagi dan diselimuti perasaan aneh, bahwa aku ingin memilikimu. Dengan alasan yang tak kumengerti.
Semua kenangan bersamamu akhirnya menjadi amat berharga. Maka, aku kembali mencari jejakmu yang hampir hilang dilapis debu waktu. Setitik kecil tulisan, sepetak gambar foto, sepotong demi sepotong ingatan tentang kata-kata yang pernah kau ucapkan, senyum yang pernah kau berikan, bahkan ejekan dan godaanmu kukumpulkan kembali. Semakin jelas kenangan itu terbentuk, semakin aku sadar bahwa di balik segala kehebatanmu, kau begitu apa adanya. Tak ada kata-kata berlebihan, tak ada ekspresi palsu. Perhatianmu padaku pun bukanlah sikap yang dibuat-buat. Mungkin, semua itu tersimpan dan mengendap dalam pikiranku begitu lama hingga aku tak menyadarinya. Dan ketika memori itu tiba-tiba mengapung ke permukaan, aku seolah-olah terbangun dan tersentak; aku membutuhkan seseorang sepertimu dalam hidupku.

Hunny,
Aku bahagia dengan semua yang kumiliki hingga saat ini. Aku bahagia menjalani pilihan demi pilihan yang kubuat selama rentang waktu yang terbentang sepanjang umurku. Aku tak memimta waktu diputar ulang agar bisa bersamamu lebih lama. Jikapun bisa aku kembali ke masa lalu, tetap aku takkan mampu untuk menyatakan perasaanku.

Hunny,
Kesabaran adalah jawaban terbaik yang bisa dimiliki setiap makhluk penuh tanya bernama manusia. Di suatu tempat dalam hati, aku meyakini dunia masih cukup sempit untuk mempertemukan kita kembali. Entah apa yang akan terjadi saat itu. Aku mungkin serasa bermimpi dan tak ingin bangun. Aku mungkin tak sanggup menatap matamu dan menahan segala rasa yang tersimpan begitu lama. Dan, kau mungkin akan memandangku dengan senyum jenaka seperti dahulu, seolah-olah jarak dan waktu tak pernah memisahkan pertemanan yang pernah ada.
Jika Tuhan mengizinkan, apapun bisa terjadi, bukan?

Entahlah... entahlah...
Aku hanya ingin kau tahu. Dalam diamku, aku berdoa kuasa-Nya akan membuatmu datang mengetuk pintuku dan mengatakan kau pun membutuhkanku dalam hidupmu...

0 comment:

Posting Komentar